2010-05-27

IPS, what's wrong?

Halo halo, mulai nge-blog lagi, tapi masih setengah hati juga. Postingan yang kali ini aja ngambil dari page tumblr, belum sempet ke edit. Why? Tauk deh, rasanya pengen nge-blog tapi bahan buat post masih kurang, yaudah mencomot punya orang deh. Padahal walaupun copas (copy-paste.red) tapi kalo niat nge-blog, pasti aku edit dulu. Well tanpa banyak cincong, read this and hope it will change your perspective about social class :D

Akhir-akhir ini beberapa teman saya (katanya) ada yang bermasalah dengan orang tuanya dalam hal PENJURUSAN. Well, dari yang sudah kita ketahui bahwa MAYORITAS orang tua di Indonesia menginginkan anaknya untuk menekuni bidang IPA dengan alasan “Mudah Kerja”, “banyak Penjurusan di PT”, dan banyak lagi.

Sebenarnya saya kecewa dengan statement orang tua Indonesia golongan MAYORITAS tersebut. why ? marilah saya jelaskan dengan ilmu saya yang sedikit ini.

“IPS itu cuman bisa jadi itu-itu aja”

what’s wrong ? justru dengan jalan yang sudah jelas tersebut, maka sang anak akan terkonsentrasi dengan apa yang dia pelajari. kalo mau jadi ahli ekonomi, ya pasti belajar ekonomi dan sedikit sosiologi untuk memahami daya pikir masyarakat sekitarnya. kalau mau jadi pengamat politik, ya belajr PKn dan sosiologi. Kalau mau jadi ahli astronomi, ya tinggal belajar Geografi.

Mari kita bandingkan dengan IPA. mau ke tehnik kimia, kenapa mengikut lebih mempelajari fisika ? seharusnyakan sesuai dengan namanya. Tehnik KIMIA. we have to learn chemistry. not Physic. dan kalau masuk IPA, (menurut kurikulum Indonesia) jarang ada teori yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari.

Memangnya apa sih tujuan kita sekolah ? bersiap untuk menjalani kehidupan bukan ? Seharusnya setiap orang sadar akan hal itu. jadi gak selalu berkelakat dalam teori yang menggunung itu.

Coba kita lihat kondisi Indonesia sekarang. tingkat Ekonominya sedang awut-awutan, ahli ekonomi hanya bisa dihitung Jari. Dokter di Indonesia sudah banyak, tetapi orang yang menderita penyakit semakin banyak dan butuh waktu lama untuk penanganannya. bahkan banyak orang Indonesia yang berobat keluar negri. Jadi keadaan kita sekarang itu berat sebelaj, dimana sisi beratnya pun tidak memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat Indonesia.

Mari kita lihat dari sisi sejarahnya.(botabene, saya membacanya dari kaskus. entah benar atau tidak. tapi masih dapet logikanya)

Jaman dahulu, ketika Indonesia sedang dijajah orang belanda, konon banyak sekali orang-orang pribumi yang dinilai “berbahaya” bagi pemerintahan mereka, apabila orang-orang tersebut mempelajari berbagai bidang sosial. Dari ekonomi hingga politik.Karena apabila muncul ahli-ahli dari Indonesia, Belanda akan kewalahan menghadapi mereka. So,dengan akal bulusnya, mereka berhasil mengarahkan orang-orang tersebut menjauhi bidang sosial, dan belanda pun semakin berkuasa di atas tanah Indonesia.

Nah nah nah, gak usah "ngoyo" buat masuk ke IPA kalo emang gak yakin. Daripada ntar jadi IPA gadungan hayoo lhoooo

—————-

nb:akhirnye ngeblog beneran lagi

No comments:

Post a Comment